Tradisi Syawalan Gunungan Megono Perlu Terus Dilestarikan

Tradisi Syawalan Gunungan Megono Perlu Terus Dilestarikan

harianpekalongan | KAJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menggelar Syawalan Megono Gunungan di Objek Wisata (OW) Linggoasri Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen pada Sabtu (30/4).

Acara ini digelar bertepatan dengan tradisi syawalan masyarakat Kabupaten Pekalongan yaitu pada H+7 Lebaran. Kegiatan dihadiri Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, SE., MM dan dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai daerah.

Dalam kegiatan tersebut juga hadir Wakil Bupati Pekalongan H. Riswadi, Ketua DPRD Drs. Hj. Hindun, MH dan unsur Forkopimda serta Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan, Mochtarudin Ashraf Abu serta jajaran Forkompimda Kabupaten Pekalongan.

Selain menampilkan gunungan megono dan gunungan hasil bumi dari 19 kecamatan juga dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan launching desa kerukunan umat beragama di Desa Linggoasri.

Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi dan memberikan selamat kepada semua pihak yang terlibat sehingga acara Gunungan Megono dapat berjalan dengan lancar dan meriah.

“Tahun ini kita adakan secara sederhana karena masih banyak kebutuhan Kabupaten Pekalongan yang harus diutamakan terutama perbaikan jalan, tapi insyaallah tahun depan akan lebih meriah dari tahun ini,” katanya.

Menurutnya, tahun depan harus ada perangsang agar acara syawalan di Objek Wisata Linggoasri lebih meriah.

“Tahun depan kita undang artis nasional agar lebih meriah lagi dan masyarakat lebih terhibur,” tambahnya.

Bupati menambahkan, tradis Syawalan Gunungan Megono merupakan tradisi yang istimewa yang sudah turun-temurun dilaksanakan dan perlu dilestarikan.

“Ada berbagai hasil bumi yang dibuat dalam bentuk gunungan dari masing-masing kecamatan, yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir,” ujar Bupati.

Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hj. Hindun mewakili masyarakat Kabupaten Pekalongan mengaku senang dengan adanya even di Linggoasri ini yang sudah bertahun-tahun dilaksanakan.

“Kedepan harus ada inovasi sehingga tradisi Syawalan menjadi lebih semarak dan komplit dan seluruh masyarakat bisa menikmati,” ujarnya.

Dirinya juga meminta agar ditambah beberapa even sehingga potensi Kabupaten Pekalongan bisa lebih dikenal dunia.

“Agar setiap adanya even syawalan ini menjadi tujuan orang-orang untuk datang kesini sehingga potensi Kota Santri bisa lebih dikenal,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinporapar Bambang Irianto mengatakan, Syawalan Gunungan Megono Di Objek Wisata Linggoasri merupakan wujud ungkapan syukur masyarakat Kabupaten Pekalongan dalam menyambut tujuh hari di Bulan Syawal yakni berupa hasil bumi.

“Selain itu juga sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan objek wisata yang ada di Kota santri,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut keluar sebagai gunungan terbaik yakni sari Kecamatan Talun disusul Kecamatan Kedungwuni dan Kecamatan Kandangserang. Sedangkan gunungan terkreatif diraih Kecamatan Karangdadap. Gunungan Favorit jatuh ke Kecamatan Kesesi. Kecamatan Kajen menjadi yang terheboh.(ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *