Desa Kalipancur Rayakan Tahun Baru Islam dengan Doa Bersama

Desa Kalipancur Rayakan Tahun Baru Islam dengan Doa Bersama (foto : rhd)

harianpekalongan.com | PEKALONGAN – Pemerintah Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, menggelar acara doa bersama untuk memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah pada Sabtu malam (6/7). Acara tersebut dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk RT, RW, LPMD, kader PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta ketua organisasi massa seperti NU dan Muhammadiyah.

Kepala Desa Kalipancur, Muhroji, menjelaskan bahwa acara tersebut dibuka dengan sambutan dari para tokoh yang dilanjutkan dengan doa bersama untuk kesejahteraan masyarakat desa.

“Berhubung Desa Kalipancur masih dalam proses menanam padi, semoga tandur ini aman dari hama penyakit,” ujarnya.

Muhroji berharap agar masyarakat dapat memeriahkan Tahun Baru Hijriah, bukan hanya Tahun Baru Masehi, mengingat seluruh penduduk Desa Kalipancur beragama Islam.

“Kita harus merayakan Tahun Baru Islam dengan meriah,” tambahnya.

Usai pembacaan doa bersama, warga yang hadir menikmati hidangan tradisional “sego megono klueh” dan “ikan gereh teri”. Sego megono klueh melambangkan harapan agar Desa Kalipancur menjadi unggul, sementara ikan gereh teri melambangkan persatuan masyarakat desa seperti ikan teri yang hidup berkelompok di lautan.

Nurhan, Ketua Ranting NU Desa Kalipancur, memberikan apresiasi kepada pemerintah desa yang telah menyelenggarakan acara syukuran ini.

“Ini adalah acara tirakatan malam 1 Muharram yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh pemerintah desa,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat desa untuk terus menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Senada dengan Nurhan, Ketua BPD Desa Kalipancur, Rodianto, menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya desa mengadakan doa bersama untuk menyambut Tahun Baru Islam.

“Kegiatan ini sangat positif karena mempererat silaturahmi dan mempertemukan dua organisasi besar seperti NU dan Muhammadiyah,” ungkapnya. Rodianto berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan nilai-nilai keimanan dan religiositas yang tinggi.

“Dengan memasuki masa tanam padi, kita berharap tanaman ini terlindung dari hama penyakit,” ujar Muhroji. Ia juga menambahkan harapan agar masyarakat memeriahkan Tahun Baru Hijriah dengan semangat yang sama seperti Tahun Baru Masehi. “Desa Kalipancur yang penduduknya 100% beragama Islam harus merayakan Tahun Baru Islam dengan penuh antusias,” katanya.

Usai doa bersama, warga menikmati hidangan khas desa berupa “sego megono klueh” dan “ikan gereh teri”. “Klueh” yang berarti “kelebihan” melambangkan harapan agar Desa Kalipancur menjadi unggul dari desa lain, sementara ikan gereh teri melambangkan persatuan masyarakat desa seperti ikan teri yang hidup berkelompok di laut.

Nurhan selaku Ketua Ranting Nahdlatul Ulama Desa Kalipancur, mengapresiasi inisiatif pemerintah desa mengadakan acara syukuran ini. Acara tirakatan malam 1 Muharram ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh pemerintah desa, namun saat ini dilaksanakan dengan penuh apresiasi. Nurhan juga menekankan pentingnya menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

“Pesan kami kepada masyarakat Kalipancur adalah untuk mengislamkan masyarakat dan memasyarakatkan Islam, terutama dalam kultur dan budaya,” ungkapnya.

Ketua BPD Desa Kalipancur, Rodianto, menyampaikan hal senada bahwa ini adalah pertama kalinya desa mengadakan doa bersama untuk menyambut Tahun Baru Islam.

“Kegiatan ini sangat positif karena mempererat silaturahmi dan mempertemukan dua organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” jelasnya.

Rodianto berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dan berdampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai keimanan dan religiusitas. (RHD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *